BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Teknologi
pada masa ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan sehingga banyak
berpengaruh pada berbagai bidang terutama kesehatan. Setiap alat kesehatan
mampu mendeteksi dan membantu paramedis dalam mengatasi berbagai macam
penyakit. Masing-masing alat kesehatan didukung oleh komponen-komponen yang
melengkapi fungsi komponen lainnya.
Salah
satu komponen yang amat dibutuhkan yaitu kapasitor. Komponen ini berperan
penting dalam suatu rangkaian listrik.
Kapasitor berfungsi sebagai adalah
untuk penyaring atau filtrasi tegangan yang masuk kedalam rangkaian.
Dalam dunia elektronika tentunya tidak
terlepas dari hal yang namanya kapasitor. Komponen ini sangat penting dalam
dunia elektronika itu sendiri. Dalam pemasangannya terdapat berbagai macam type
rangkaian dan satu sama lain bisa dikombinasikan. Contoh yang sering kita lihat
adalah pada keyboard yaitu kapasitor dengan plat sejajar. Selain itu juga
kapasitor banyak terdapat pada elektronik yang lain. Dalam percobaan yang akan
dilakukan kali ini adalah kapasitor dengan rangkaian parallel dan bagaimana
dielektrik yang melapisi plat pada kapasitor. Hal ini tentunya akan berkaitan
dengan nilai kapasitansi yang terdapat
dalam rangkaian begitu juga dengan tegangan yang dihasilkan. Maka dari itu kami
akan melakukan percobaan mengenai hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa itu kapasitor?
2.
Bagaimana cara kerja kapasitor?
3.
Apa sajakah prinsip pembentukan
kapasitor?
4.
Apa fungsi kapasitor?
5.
Apa sajakah jenis- jenis kapasitor?
6.
Apa kegunaan kapasitor?
7.
Apa sajakah tipe- tipe kapasitor?
1. 3
Tujuan
1. Mendefenisikan
kapasitor.
2. Menjelaskan
cara kerja kapasitor.
3. Menjelaskan
prinsip pembentukan kapasitor.
4. Menyebutkan
fungsi kapasitor.
5. Menyebutkan
jenis- jenis kapasitor.
6. Menyebutkan
kegunaan kapasitor.
7. Mnjelaskan
tipe- tipe kapasitor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian kapasitor
Kapasitor atau kondensator oleh ditemukan
oleh Michael Faraday (1791-1867)pada hakikatnya adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi/ muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik atau komponen
listrik yang mampu menyimpan muatan listrik yang dibentuk oleh permukaan
(piringan atau kepingan) yang berhubungan yang dipisahkan oleh suatu penyekat.
Ketika kapasitor dihubungkan pada sebuah sumber tegangan maka piringan atau
kepingan terisi elektron. Bila elektron berpisah dari satu plat ke plat lain
maka muatan elektron akan terdapat diantara kedua kepingan. Muatan ini
disebabkan oleh muatan positif pada plat yang kehilangan elektron dan muatan
negatif pada plat yang memperoleh elektron.
Kapasitor adalah komponen elektronika yang
berfungsi untuk menyimpan muatan listrik, selain itu kapasitor juga dapat
digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan
kapasitor dalam muatan listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol dari
kapasitor adalah C (kapasitor).
Sebuah kapasitor
pada umumnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu
sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering
disebut dielektrik. Dielektrik adalah bahan yang dapat mempengaruhi nila dari
kapasitansi fungsi kapasitor. Adapun bahan dielektrik yang paling sering di
gunakan adalah keramik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan lain-lain
sebagainya. Kapasitor
sering disebut sebagai kondensator. Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk
dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya.
Kapasitansi didefenisikan sebagai
kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs
pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian
Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki
kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan
elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis : Q = CV Dimana : Q =
muatan elektron dalam C (coulombs) C = nilai kapasitansi dalam F (farads) V =
besar tegangan dalam V (volt) Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi
dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua
plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan
rumusan dapat ditulis sebagai berikut : C = (8.85 x 10-12) (k A/t) Berikut
adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang
disederhanakan Udara vakum k = 1 Aluminium oksida k = 8 Keramik k = 100 – 1000 Gelas
k = 8 Polyethylene k = 3
2.2 Cara kerja, prinsip kapasitor dan besaran
kapasitansi
a. cara
kerja kapasitor
Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan elektron menuju
kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron, tegangan akan
mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah kapasitor
dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor
akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.
Namun tidak kita pungkiri, meski suatu
komponen kapasitor memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda, tetapi fungsi
kapasitor tetap sangat di perlukan dalam suatu komponen elektronika
atau bahkan rangkaian
elektronika.
Adapun kedua keping atau piringan
pada kapasitor dipisahkan oleh suatu insolator, pada dasarnya tidak ada
elektron yang dapat menyeberang celah di antara kedua keping. Pada saat baterai
belum terhubung, kedua keping akan bersifat netral (belum temuati). Saat
baterai terhubung, titik dimana kawat pada ujung kutub negatif dihubungkan akan
menolak elektron, sedangkan titik dimana kutub positif terhubungkan menarik
elektron. Elektron-elektron tersebut akan tersebar ke seluruh keping kapasitor.
Sesaat, elektron mengalir ke dalam keping sebelah kanan dan elektron mengalir
keluar dari keping sebelah kiri; pada kondisi ini arus mengalir melalui
kapasitor walaupun sebenamya tidak ada elektron yang mengalir melalui celah kedua
keping tersebut.
Setelah bagian luar dari keping
termuati, berangsur-angsur akan menolak muatan baru dari baterai. Karenanya
arus pada keping tersebut akan menurun besarnya terhadap waktu sampai kedua
keping tersebut berada pada tegangan yang dimiliki baterai. Keping sebelah
kanan akan memiliki kelebihan elektron yang terukur dengan muatan -Q dan
pada keping sebelah kiri termuati sebesar +Q.
b. prinsip pembentukan kapasitor
1) Jika dua buah plat atau lebih yang
berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik
maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut
dinamakan dielektrikum).
2) Bahan dielektrikum yang digunakan
berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat
yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai
kapasitansinya.
3) Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi
kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic.
Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur
penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.
Gambar diatas menunjukan bahwa ada
dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan
tegangan listrik yang masuk.
c. Besaran Kapasitansi
Kapasitas dari
sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan
tegangan kapasitor. C = Q / V Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka
kapasitasnya dalam satuan piko farad D = luas bidang plat yang saling
berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2. d = jarak antara plat
dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik
pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam
kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan
kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad.
2. 3 Fungsi Kapasitor
2. 3 Fungsi Kapasitor
Fungsi Kapasitor sendiri terbagi atas 2
kelompok yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas yang tetap dan kapasitor yang
memiliki kapasitas yang dapat diubah-ubah atau dengan kata lain kapasitor
variabel.
Sifat dasar dalam sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan
listrik, dan juga memiliki sifat yang tidak dapat dilalui arus DC (direct
Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat
berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi
yang diberikan).
Fungsi kapasitor pada
suatu rangkaian juga mempunyai maksud dan tujuan di antaranya,
sebagai, penghubung (coupling) yang menghubungkan masing-masing
bagian dalam suatu rangkaian, memisahkan arus bolak-balik dari arus searah,
sebagai filter yang dipakai pada rangkaian catu daya,
sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian pemancar dan untuk menghemat daya
listrik dalam rangkaian lampu TL.
2.4 Jenis dan macam- macam kapasitor
Jenis-Jenis Kapasitor
dalam komponen elektronika bermacam-macam di antaranya adalah
kapasitor bipolar/ non polar dan capasitor polar (memiliki kutub
-/+), walaupun kapasitor ini sama-sama di gunakan untuk menyimpan muatan
listrik, tapi banyak perbedaan diantara dua macam capasitor ini, baik dari
bahan yang digunakan untuk membuat capasitor tersebut maupun dalam kegunaannya.
a.
Kapasitor Berdasarkan Bahan Penyekat Konduktor (
Dielektrikum ):
1. Kapasitor keramik
Kapasitor keramik adalah kapasitor yang
dibuat dengan bahan dasar keramik yang di gunakan untuk media penyimpan
arus. Cara memasangnya adalah di letakan diantara dua pin kaki
kapasitor tersebut sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan arus listrik. Di
bawah ini adalah gambar kapasitor dan jenis-jenis kapasitor :
2.
Kapasitor tantalum
Kapaitor tantalum merupakan jenis-jenis
kapasitor elektrolit yang elektrodanya terbuat dari material
tantalum. Komponen ini memiliki polaritas, cara membedakannya dengan
mencari tanda atau tanda lainya yang ada pada bodi kapasitor, tanda ini
menyatakan bahwa pin dibawahnya memiliki polaritas positif.
3. Kapasitor
Multilayer
kapasitor multilayer terbuat dari bahan material, kapasitor ini sama
dengan kapasitor keramik, bedanya hanya terdapat pada jumlah lapisan yang
menyusun dielektriknya. Pada jenis ini dielektriknya disusun dengan banyak
lapisan atau biasanya disebut dengan layer dengan ketebalan 10 sampai dengan 20
μm dan pelat elektrodanya dibuat dari logam yang murni. Selain itu
ukurannya kecil dan memiliki karakteristik suhu yang lebih bagus daripada
kapasitor keramik.
b. Jenis
Kapasitor Berdasarkan Polaritasnya
1.
Kapasitor Nonpolaritas
Kapasitor ini tidak mempunyai kaki positif dan negatif
sehingga cara pemasangan pada rangkaian elektronika boleh bolak-balik. Yang
termasuk kapasitor ini adalah kapasitor mika, kapasitor keramik,kapasitor
kertas, dan kapasitor milar.
|
|
|
2. Kapasitor
Polaritas
Kapasitor ini mempunyai kaki positif dan negatif,
sehingga cara pemasangan pada rangkaian elektronika tidak boleh terbalik.
|
|
|
Kapasitor
juga dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut bentuknya, dikenal beberapa kapasitor yaitu kapasitor silindris, kapasitor bola sepusat, kapasitor keping sejajar, kapasitor balok, kapasitor botol leiden, dan kapasitor variable.
2. Menurut bentuk dielektriknya, dikenal kapasitor keramik, kapasitor
kertas, kapasitor mika, kapasitor gas, kapasitor vakum,dan kapasitor elektrolit(eco)
3. Menurut kegunaannya, dibedakan atas kapasitor tetap dan kapasitor
yang dapat diatur (disetel)
4.Menurut
pemasangannya dalam rangkaian listrik dibagi menjadi:
a. Kapasitor berpolar, mempunyai kutub + dan kutub -, misalnya elco yang dipasang pada rangkaian arus searah(DC)
b.
Kapasitor
nonpolar,
tidak mempuyai kutub, bila dipasang pada rangkaian arus bolak balik (AC).
2.5 Kegunaan Kapasitor
Kegunaan
kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:
- mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
- menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik
- memilih panjang gelombang pada radio penerima
- sebagai filter dalam catu daya (power supply).
2.6 Bentuk Kapasitor
Bentuk kapasitor:
1. kapasitor
kertas (besar kapasitas 0,1 F)
- kapasitor elektrolit (besar kapasitas 105 pF)
- kapasitor variabel (besar kapasitas bisa di ubah-ubah dengan nilai kapasitas maksimum 500 pF
2.7 Tipe- tipe kapasitor
1. Variabel Condensator (varco)
Kondensator ini dipakai untuk tuning atau mencari gelombang radio. Jenis ini mempunyai udara sebagai dielektrikum.Kapasitor variabel mempunyai pelat-pelat yang stasioner (stator) dan pelat-pelat yang digerakkan (rotor ), biasanya terbuat dari alumunium. Dengan memutar tombol, luas plat yang berhadapan dapat diatur sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah-obah. Dengan mengubah kapasitor frekuensi dapat distel. |
|
2.
|
Kapasitor
Keramik
Kapasitor ini menpunyai dielektrikum keramik. Kapasitor ini mempunyai oksida logam dan dielektrikumnya terdiri atas campuran titanium-oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektrikumnya tinggi dan mempunyai kapasitas besar sekali dalam ukuran kecil. |
3.
|
Kapasitor
Kertas
Kapasitor ini mempunyai dielektrikum kertas dengan lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm antara dua lembar kertas alumunium.Kertasnya diresapi dengan minyak mineral untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektrikumnya. |
4.
|
Kapasitor
Mika
Kapasitor ini mempunyai elektroida logam dan lapisan dielektrikum dari polysteryne mylar dan teflon setebal 0,0064 mm. Digunakan untuk koreksi faktor daya. Seperti uji visi nuklir |
5.
|
Electrolit Condensator (Elco)
Kapasitor
ini mempunyai dielektrik oksida alumunium dan sebuah elektrolit sebagai
elektroda negatif. Elektroda postif terbuat dari logam seperti alumunium dan
tantalum tetapi sebuah elektroda negatif terbuat dari elektrolit. Tebal
lapisan oksidanya adalah 0,0001. Dalam rangkaian elektronika sebagai perata
denyut arus listrik.
|
2.8 Karakteristik Dan Kode
Kapasitor memiliki karakteristik
yang nantinya penting dalam memberitahukan besar tegangan maksimum yang dapat
diberikan di antara plat kapasitor tanpa memutuskan dielektris lewat penyekat.
Karakteristik kapasitor berjalan searah dengan kata lain dpat menggunakan
tegangan 200 volt DC. Suhu pun dapat mempengaruhi kiherja kapasitor seperti
tabel dibawahini.
Tabel-2 : Kode karakteristik
kapasitor
Tabel-3 : Kode karakteristik
kapasitor
Untuk kapasitor nilai kapasitansinya
bisa diketahui berdasarkan warna seperti pada resistor. Warna – warna merupakan
kode angka yang nantinya melambangkan nilai dari kapasitor dan toleransi
kapasitor.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Kapasitor adalah komponen elektronika yang
digunakan untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di
pisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut
keping. Kapasitor atau yang sering disebut kondensator merupakan komponen
listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik. Prinsip
sebuah kapasitor pada umumnya sama galnya dengan resistor yang juga termasuk
dalam kelompok komponen pasif, yaitu jenis komponen yang bekerja tanpa
memerlukan arus panjar. Kapasitor terdiri atas dua konduktor (lempeng
logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Isolator penyekat ini
sering disebut sebagai bahan (zat) dielektrik.
Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat
kedua penghantar komponen tersebut dapat digunakan untuk membedakan jenis
kapasitor. Beberapa pengertian kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik
antara lain berupa kertas, mika, plastik cairan dan lain sebagainya. Kegunaan
kapasitor dalam rangkaian elektronika sangat di perlukan terutama untuk
mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan,
menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, memilih panjang gelombang
pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (power supply). Fungsi Kapasitor
adalah sebagai penyimpan arus/tegangan listrik. Untuk arus DC kapasitor
berfungsi sebagai isulator/penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC
Kapasitor berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
Dalam penerapannya kapasitor digunakan sebagai filter/penyaring, perata tegangan DC yang di gunakan untuk mengubah tengangan AC ke DC,pembangkit gelombang ac atau oscilator dan sebagainya.
Dalam penerapannya kapasitor digunakan sebagai filter/penyaring, perata tegangan DC yang di gunakan untuk mengubah tengangan AC ke DC,pembangkit gelombang ac atau oscilator dan sebagainya.
3.2 Saran
Kapasitor merupakan perbaikan factor daya.
Sehingga pemasangan kapasitor dapat diadakan pada setiap konsumen, baik gedung,
maupun perindustrian. Ini di karenakan mencegah rugi-rugi daya yang berlebihan,
dan mengurangi kerusakan akibat kelistrikan oleh alat-alat listrik.
DAFTAR
PUSTAKA
http://komponenelektronika.net/fungsi-kapasitor.htm
diakses pada jumat 12 Oktober 2012
http://liveisflow.blogspot.com/2012/03/makalah-kapasitor.html
diakses pada jumat 12 Oktober 2012
http://komponenelektronika.net/jenis-jenis-kapasitor.htm
diakses pada jumat 12 Oktober 2012
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2118366-macam-macam-kapasitor/#ixzz294hoGXfo
diakses pada jumat 12 Oktober 2012
http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/definisi-kapasitor/
diakses pada sabtu 13
Oktober 2012
http://rahdy-blogger.blogspot.com/2012/06/kapasitor.html
diakses pada minggu 14 Oktober 2012
http://ariatmancool.blogspot.com/2012/06/makalah-tentang-kapasitor-pada-jaringan.html
diakses pada minggu 14 Oktober 2012
Thx bisa buat tugas... :D
AntwoordVee uit